Apa saja cara yang dapat ditempuh dalam berthaharah?
Thaharah atau bersuci adalah konsep penting dalam Islam yang mencakup kebersihan lahiriah dan batiniah. Thaharah bukan hanya sekadar kewajiban, tetapi juga wujud dari kepatuhan dan kedekatan seorang hamba kepada Allah SWT. Artikel ini akan membahas secara rinci cara-cara bertaharah, mulai dari wudhu, mandi wajib, hingga tata cara membersihkan najis, dengan bahasa yang mudah dipahami semua kalangan.
Apa Itu Thaharah dan Mengapa Penting?
Thaharah berasal dari bahasa Arab yang berarti bersih atau suci. Dalam syariat Islam, thaharah berarti membersihkan diri dari hadas atau najis, baik dengan air maupun cara lain yang dibenarkan.
Pentingnya Thaharah dalam Islam
Kunci Sahnya Ibadah
Thaharah adalah syarat sah beberapa ibadah, seperti shalat, membaca Al-Qur’an, dan thawaf. Allah SWT berfirman:
"Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertaubat dan menyukai orang-orang yang menyucikan diri." (QS. Al-Baqarah: 222).Meningkatkan Kesehatan
Bersuci secara fisik juga menjaga kesehatan tubuh, mencegah penyakit, dan menciptakan lingkungan yang bersih.Mewujudkan Kedekatan dengan Allah
Thaharah tidak hanya membersihkan tubuh tetapi juga mendidik jiwa untuk selalu suci dan dekat dengan Allah SWT.
Jenis-Jenis Thaharah
Dalam Islam, thaharah terbagi menjadi dua jenis utama:
Thaharah dari Hadas
- Hadas kecil: Dapat disucikan dengan wudhu atau tayamum.
- Hadas besar: Harus disucikan dengan mandi wajib atau tayamum dalam kondisi tertentu.
Thaharah dari Najis
- Membersihkan pakaian, tubuh, atau tempat dari najis.
Cara-Cara Bertaharah
1. Wudhu: Membersihkan Hadas Kecil
Wudhu adalah cara paling umum dalam bersuci yang dilakukan sebelum melaksanakan ibadah tertentu seperti shalat.
Langkah-Langkah Wudhu:
- Niat wudhu dalam hati.
- Membaca basmalah.
- Membasuh kedua telapak tangan sebanyak tiga kali.
- Berkumur-kumur dan membersihkan hidung sebanyak tiga kali.
- Membasuh wajah sebanyak tiga kali.
- Membasuh kedua tangan hingga siku sebanyak tiga kali, dimulai dari kanan.
- Mengusap kepala dan telinga.
- Membasuh kedua kaki hingga mata kaki, dimulai dari kanan.
- Menutup dengan doa setelah wudhu.
Keutamaan Wudhu:
- Menghapus dosa kecil.
- Memberikan kesucian lahiriah untuk melaksanakan ibadah.
2. Mandi Wajib: Membersihkan Hadas Besar
Mandi wajib dilakukan dalam kondisi tertentu, seperti setelah junub, haid, nifas, atau melahirkan.
Tata Cara Mandi Wajib:
- Niat mandi wajib dalam hati.
- Membasuh tangan dan alat kelamin.
- Berwudhu seperti biasa.
- Menyiram seluruh tubuh, pastikan tidak ada bagian yang terlewat, dimulai dari kanan.
Hal yang Membutuhkan Mandi Wajib:
- Setelah berhubungan suami istri.
- Setelah keluar mani, baik karena mimpi atau sebab lain.
- Setelah haid atau nifas.
3. Tayamum: Bersuci Tanpa Air
Tayamum adalah alternatif bersuci ketika tidak ada air atau kondisi tidak memungkinkan menggunakan air, seperti sakit.
Langkah-Langkah Tayamum:
- Niat tayamum dalam hati.
- Tepukkan kedua tangan pada permukaan tanah yang bersih.
- Usapkan tangan ke wajah secara merata.
- Usapkan tangan kanan ke tangan kiri, lalu sebaliknya.
Kondisi yang Membolehkan Tayamum:
- Tidak ada air.
- Kondisi sakit yang tidak memungkinkan bersentuhan dengan air.
4. Membersihkan Najis
Najis adalah kotoran yang secara syariat harus dibersihkan dari tubuh, pakaian, atau tempat.
Tingkatan Najis:
- Najis mukhaffafah (ringan): Contoh, air kencing bayi laki-laki yang hanya minum ASI.
- Najis mutawassitah (sedang): Contoh, air kencing manusia dewasa.
- Najis mughalazah (berat): Contoh, air liur anjing atau babi.
Cara Membersihkan Najis:
- Najis Mukhaffafah: Cukup percikkan air pada bagian yang terkena.
- Najis Mutawassitah: Cuci hingga bersih dengan air mengalir.
- Najis Mughalazah: Cuci tujuh kali, salah satunya menggunakan tanah atau sabun.
Adab dalam Bertaharah
Islam mengajarkan adab-adab khusus saat bersuci untuk menjaga kesopanan dan mendapatkan keberkahan. Beberapa adab tersebut adalah:
Gunakan Tangan Kiri untuk Membersihkan Najis
Tangan kiri digunakan untuk membersihkan kotoran, sedangkan tangan kanan untuk aktivitas yang mulia.Tidak Berlebihan Menggunakan Air
Rasulullah SAW mengajarkan untuk hemat dalam menggunakan air, bahkan saat berwudhu.Menghadap Kiblat saat Mandi Wajib atau Tayamum
Meskipun tidak diwajibkan, menghadap kiblat saat bersuci menunjukkan penghormatan.Berdoa Sebelum dan Sesudah Wudhu
Berdoa meningkatkan keberkahan dan kekhusyukan dalam beribadah.
Manfaat Bertaharah
Bertaharah tidak hanya memberikan kesucian lahiriah, tetapi juga memberikan manfaat lainnya:
- Menjaga Kesehatan: Praktik bersuci mencegah penyakit kulit dan infeksi.
- Meningkatkan Ketenangan Batin: Thaharah membawa ketenangan dan keyakinan bahwa ibadah diterima oleh Allah.
- Mendidik Disiplin dan Kebersihan: Rutin bersuci mengajarkan kebiasaan hidup bersih.
Kesimpulan
Thaharah adalah bagian integral dari kehidupan seorang Muslim. Baik melalui wudhu, mandi wajib, tayamum, maupun membersihkan najis, praktik ini membawa kebaikan lahiriah dan batiniah. Dengan menjaga kesucian, seorang Muslim dapat melaksanakan ibadah dengan khusyuk, menjaga kesehatan, dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Semoga panduan ini memotivasi kita untuk lebih memperhatikan kebersihan, baik secara fisik maupun spiritual, dalam menjalani kehidupan sehari-hari.